Lepas dari Kebangkrutan Lalu Sukses, 7 CEO Ini Membuktikannya - Memimpin perusahaan tidak selalu semudah yang dibayangkan kebanyakan orang. Mengingat akan dibutuhkan kerja keras serta komitmen yang kuat dalam menghadapi berbagai tantangan yang datang. Hal inilah yang kerap dilupakan banyak orang sehingga mereka berpikir bahwa para CEO dapat mencapai kesuksesan dengan begitu mudah dan dalam kurun waktu yang singkat.
Lepas dari Kebangkrutan Lalu Sukses, 7 CEO Ini Membuktikannya
Lepas dari Kebangkrutan Lalu Sukses, 7 CEO Ini Membuktikannya

Sementara kenyataan yang sesungguhnya, ada banyak rintangan dan kendala yang harus dihadapi terlebih dahulu sebelum akhirnya bisa mencapai posisi mereka saat ini.

Tidak ada perusahaan yang berjalan lancar dan mulus-mulus saja tanpa hambatan. Semua usaha akan memiliki berbagai masalah, baik itu dalam skala kecil maupun yang besar sekalipun. Masalah-masalah inilah yang kemudian menjadi tanggung jawab seorang CEO. Sebab CEO dituntut untuk bisa tangguh menghadapi apa pun dalam membawa perusahaan tersebut sukses dan mencapai tujuannya.

 Sulit? Tentu saja. Inilah alasan mengapa beberapa CEO bahkan harus mengalami kegagalan terlebih dahulu sebelum akhirnya bisa membawa perusahaannya sukses. Namun, meski pernah mengalami kegagalan, CEO yang andal akan kembali bangkit dan berjuang untuk mencapai kesuksesan.

Berikut ini adalah sepuluh CEO yang pernah mengalami kegagalan, tapi berhasil bangkit dan kembali sukses.

1. Berkat Lee Iacocca, Chrysler Terselematkan


Menangani perusahaan yang nyaris bangkrut tentu bukan sebuah pekerjaan yang mudah, terutama jika menghadapi banyak sekali pesaing di bisnis yang sama. Tapi, inilah yang dilakukan Lee Iacocca. Ia berupaya keras untuk bisa menyelamatkan perusahaan automotif Chrysler yang kala itu sedang menuju kebangkrutan.

Berbagai langkah cerdas diterapkannya dalam perusahaan, termasuk dengan menata ulang sistem keuangan dan harga pasar yang dikenakan pada produk Chrysler.

Bukan hanya itu saja, Iacocca juga melakukan perombakan dalam manajemen perusahaan dengan tujuan untuk bisa memperbaiki kondisi buruk yang terjadi dalam perusahaan tersebut. Semua upayanya berhasil dan Cryshler dapat kembali sukses di tangannya.

2. Ed Whitacre Membangunkan Kembali General Motors dari Krisis


Beberapa tahun yang lalu General Motors hampir saja mengalami kebangkrutan hingga perusahaan ini merasa perlu untuk mendatangkan Ed Whitacre untuk mengatasi masalah yang tengah dihadapinya.

Resmi bergabung tahun 2008, Ed yang kala itu baru saja mengakhiri kariernya di AT & T merasa tertantang dengan semua masalah yang tengah melilit General Motors. Hal ini tentu tidak mudah. Sebab bisnis ini memang memiliki tingkat persaingan yang sangat tinggi sehingga Ed harus mengupayakan berbagai langkah jitu untuk memenangkan persaingan pasar yang sangat ketat tersebut.

Namun, upayanya membuahkan hasil yang baik. Sebab sekitar setahun berikutnya General Motors bisa bangkit dari keterpurukan dan mencapai penawaran saham tertinggi sepanjang sejarah perusahaan tersebut.

3. Pengelolaan yang Baik dari Isaac Perlmutter Membangkitkan Marvel


Memiliki perusahaan sendiri sejak awal tak membuat seorang Isaac Perlmutter mengabaikan masalah yang tengah membelit Marvel Comic. Isaac yang menjabat sebagai jajaran direksi di perusahaan yang hampir bangkrut tersebut merasa terpanggil dan akhirnya menggabungkan perusahaannya Toy Biz untuk mengurangi berbagai masalah yang tengah melanda Marvel Comic.

Upaya ini tidak sia-sia. Sebab beberapa waktu kemudian Marvel Comic kembali bangkit dan mendapatkan kejayaannya di tangan seorang Isaac Perlmutter. Kemampuan Isaac dalam mengelola keuangan perusahaan patut diacungi jempol dan hal ini menjadi salah satu poin penting di dalam keberhasilan Marvel Comic.

4. Kecerdasan Dan Hesse Perlahan-Lahan Membuat Sprint Bangkit


Ada banyak perusahaan yang sukses, bahkan semakin sukses setelah bergabung dengan perusahaan lainnya. Tapi, hal ini sepertinya tidak berlaku bagi Sprint. Sebab perusahaan yang satu ini justru terpuruk dan mengalami berbagai masalah sesudah resmi bergabung dengan Nextel Communication tahun 2007 lalu.

Tidak tanggung-tanggung, pada masa tersebut, Sprint mengalami jumlah kerugian yang sangat besar, yakni hingga mencapai US$29,6 triliun. Patut disayangkan memang, mengingat sebelumnya perusahaan ini sudah begitu stabil. Hal inilah yang kemudian menjadi sebuah pekerjaan berat untuk Dan Hesse sehingga ia mengupayakan berbagai langkah cerdas dalam mengelola sistem yang diterapkan kepada pelanggan.

Meski tidak dalam waktu yang singkat dan bisa mengembalikan keuangan Sprint ke kondisi yang stabil dan normal, bahkan tiga tahun kemudian, perusahaan ini mencatat laba yang lebih besar dari jumlah kerugian yang ditanggung sebelumnya.

5. Richard Teerlink Memimpin Harley Davidson Hingga Berkembang Pesat


Mengawali kariernya di Harley Davidson sebagai kepala keuangan, Richard Teerlink tentu memiliki kemampuan yang baik dalam mengelola keuangan perusahaan sebesar Harley.

Inilah yang kemudian memberinya kesempatan selama 8 tahun untuk menjadi seorang CEO di perusahaan tersebut. Dengan begitu, Richard memiliki kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan perusahaan tersebut menjadi lebih besar lagi. Hal ini dibuktikan dengan adanya perbaikan mutu produk dan kualitas di lini pelayanan pelanggan sehingga Harley bisa berkembang lebih pesat lagi.

6. Campbell’s Soup Jaya Kembali di Bawah Doug Conant


Kenaikan harga produk kerap menjadi masalah serius bagi perusahaan, bahkan hal ini bisa saja menjadi bumerang yang memicu kebangkrutan. Hal seperti inilah yang dialami Campbell’s Soup. Perusahaan ini hampir saja bangkrut dan ditinggalkan pelanggan akibat adanya kenaikan harga tersebut.

Ini tentu menjadi masalah besar. Sebab jika tidak ada pelanggan, perusahaan akan bubar. Beruntung pada saat genting ini Doug Conant datang menjadi CEO dan mengambil kebijakan untuk mengganti sekitar 350 orang penting perusahaan dan menata kembali rencana perusahaan. Strategi ini berhasil dan mengembalikan kejayaan Campbell’s Soup.

7. Peran Jeffrey Hollender Membawa Seventh Generation Terkenal


CEO sekaligus pemasar yang andal. Inilah yang didapatkan Seventh Generation dari seorang Jeffrey Hollender. Perusahaan yang bergerak di bisnis obat pembersih ini menjadi terkenal setelah Jeffrey membangun brand perusahaan tersebut melalui blog pribadinya yang dinamakan Inspired Protagonist.

Tidak selalu mudah Sebab yang Terbaik Mungkin Pernah Gagal

Menjadi sukses tentu tidak akan selalu mudah dan cepat. Mengingat ada banyak tantangan yang harus dihadapi dalam perjalanan karier seseorang. Hal yang sama juga pernah dialami para CEO sukses di mana mereka berjuang keras untuk bangkit dan membawa perusahaannya untuk sukses kembali.

Axact

KAOS DAKWAH

KAOS DAKWAH adalah blog membahas tentang cara pembuatan Kaos Dakwah sampai bagaimana cara menjual Kaos Dakwah Online maupun offline, Silakan cari artikel di GHIRAH.COM..Terima Kasih telah berkunjung di blog sederhana ini, Jika antum PRODUSEN KAOS DAKWAH ATAU DISTRO MAU KERJASAMA SILAKAN KONTAK NO TLP YANG ADA DI WEB GHIRAH.COM

Post A Comment:

0 comments: